Menulis Novel Itu Gampang

Minimal satu kali dalam seumur hidup saya , anda dan kita pernah menuliskan sesuatu, dan itu menjadi modal dayar penguat keinginan kita untuk segera menajdi penulis<div> <br /></div> <div> menulis kata dan merangkai banyak kalimat pada awalnya adalah terdiri dari huruf huruf</div> <div> <br /></div> <div> jika huruf - huruf disusun menjadi sebuah kata maka akan kita lihat sebuah makna baru, jika kata di sambung sambungkan dengan kata yang lain amaka akan membentu sebuah kalimat yang bisa di baca, dipahami, dimengerti, dimaknai dan dipahami, bahakn ada satu kata yang juga memiliki makna tertentu </div> <div> <br /></div> <div> kenapa tidak kita memulai menulis itu dengan menyusun hurup atau dengan mengumpulkan banyak kata , kemudian disusun seperti permainan puzzle yang biasa kita mainkan sejak kecil </div> <div> <br /></div> <div> misalnya saja saya ingin mulai membuat sebuah novel bertema cinta </div> <div> <br /></div> <div> kenapa tidak dimulai dengan kata cinta itu sendiri misalnya kalau saya berimajinasi </div> <div> <br /></div> <div> c</div> <div> i</div> <div> n</div> <div> t</div> <div> a</div> <div> <br /></div> <div> <b>C</b>erita ini bermula dari kesulitan untuk memulai sebuah karya menulis yang bentuk novel</div> <div> <br /></div> <div> <b>I</b>nginnya sih menurut daya imajinasi dan bayang bayang keinginan sendiri, seperti yang selali dilakukan dalam setiap perenungan sehabis senja atau di kala manusia yang lain mulai terlelap tidur </div> <div> <br /></div> <div> Namun terkadang keinginan dan hasrat menulis itu tiba tiba menghilang bersama bayang dan lautan pandangan orang - orang,</div> <div> <br /></div> <div> Tanpa disadari kita terjebak dalam banyak polemik yang menyita sinar pikiran kita untuk menyinari setiap tulisan yang dihiasi dengan senyum gemintang, entah apa yang terjadi, entah karena ada banyak yang memberi momok berita menakutkan, bahawa menulis itu sulit susah dan membingungkan atau mudah termakan asumsi, paradigma dan retorika yang di bungkus kepentingan lain </div> <div> <br /></div> <div> Ataukah salah menimbang dalam memilih dan memilah sehingga daya imajinasi kita kehilang aselera untuk segera menyelesaikan setiap tulisan, yang padahal bagus dan ngak bagus itu bukan patokan </div> <div> <br /></div> <div> kalaupun ada, bukankah setiap karangan atau setiap tulisan itu dinilai dari Isi, Bahasa dan ntehnik penyajiannya </div> <div> <br /></div> <div> Kenapa setiap momen menulis sellau kita lewatkan begitu saja ? apakah karena kita terlalu takut untuk memulai sesuatu, atau apakah karena kita tidak terlalu berani untuk mendobrak kemampuan diri, yang padahal sebenarnya kita mampu</div> <div> <br /></div> <div> menulis banyak kalimat memang butuh proses dan waktu </div> <div> <br /></div> <div> kenapa tidak dari sekarang dibantu dengan satu kata kemudian dikembangkan menajdi beberapa kalimat saja </div> <div> <br /></div> <div> semoga artikel ini banyka membantu </div> <div> burung irian burung cenderawasih </div> <div> cukup sekian </div> <div> terima kasih </div>

Menulis Novel Itu Gampang

Minimal satu kali dalam seumur hidup saya , anda dan kita pernah menuliskan sesuatu, dan itu menjadi modal dayar penguat keinginan kita untu...

Baca selengkapnya »